Chapter 002 - Basco ‘the Child Shredder’

Fudo Jishida
By Mif Hoeda (OPFCI)

Sore itu Fudo kembali berangkat menggembalakan kambing. Dia menuju rumah Asako untuk mengambil kambing-kambing ayahnya untuk digembala. Fudo memang bekerja sebagai penggembala. Mengingat dia dan ibunya tinggal sendirian semenjak ayahnya melaut, Fudolah yang harus bekerja mencari nafkah demi ibunya. Dan karena bekerja menggembalakan kambing itulah, Fudo mengenal Asako. Sayangnya, Fudo sampai sekarang tidak tahu apa yang dilakukan ayahnya. Dan ibunya tidak pernah mau menceritakan perihal ayahnya.

Sesampainya di rumah Asako, Fudo kebingungan. Kambing-kambingnya memang ada di tempat biasa, tapi Asako sendiri sudah pergi entah ke mana. “Bukankah tadi kita janji mau main bareng?” pikir Fudo.

“Nak Fudo, Asako tadi pergi main ke pelabuhan. Katanya nak Fudo disuruh nyusul ke sana,” kata ibu Asako pada Fudo. Fudo akhirnya mengambil kambing-kambing itu dan beranjak pergi. Fudo berjalan santai hingga terlihat seseorang berlari.

“Bajak Laut datang!” teriak orang itu. Dia berlari ngos-ngosan dari pelabuhan. “Bajak Laut Basco ‘the Child Shredder’ datang! Dia bajak laut yang ditakuti di South Blue! Bajak laut dengan Bounty 27.000.000 Berry!” orang itu berteriak sambil berlari ke arah kota.

Fudo ketakutan. “Bukankah Asako tadi di pelabuhan?” gumam Fudo. “dan bajak laut ini adalah ‘the Child Shredder’, sang penculik anak yang terkenal itu?” Fudo kemudian segera berlari menuju pelabuhan. Meninggalkan kambing-kembingnya di tempat dia berdiri tadi.

“Apa yang kau lakukan nak? Di pelabuhan ada bajak laut!” kata seorang penduduk desa pada Fudo yang tengah berlari. Tapi Fudo tak peduli, dia lari dan terus lari.

_______________________

“Lantas bagaimana bi? Apa Asako selamat?” tanya Emi masih tak sabar.

“Hush, ceritanya kan belum selesai! Dengerin dulu dong,” ucap Ranko kesal melihat temannya yang tidak sabaran.

“Bajak laut itu bener datang kemari bi? Apa yang terjadi waktu itu? Apa itu penyebab desa ini mendirikan satuan keamanan 7 tahun lalu?” Emi makin memberondong dengan pertanyaan. Ibu yang bercerita hanya tersenyum melihat dua gadis muda itu.

“7 tahun lalu, Marine mendirikan cabangnya di sini. Itu markas yang ditempati Fudo sebelum dipromosikan. Kalau yang satuan keamanan itu, hanya untuk sementara, dan itu 9 tahun lalu. Tepat setahun setelah insiden itu terjadi.” Jawab ibu itu tersenyum.

Kemudian, ibu itu melanjutkan ceritanya....

_______________________

Sesampainya di pelabuhan, Fudo melihat sosok yang mengerikan. Seorang dengan tali tambang yang dililit di pinggang dan rambut acak-acakan serta kaos garis-garis, sedang mengikat gadis kecil di sebuah pohon.

“Eng? Kapten! Di sini ada anak kecil lain!” kata pria itu setelah menangkap keberadaan Fudo.

 “APA YANG KAU LAKUKAN PADA ADIKKU????” teriak Fudo pada pria itu setelah tahu bahwa yang diikat itu adiknya. Fudo terlihat sangat marah.

Duakk!! Tiba-tiba seseorang menendang Fudo dari belakang. Fudo terlempar hingga membentur pohon tidak jauh dari tempat Asako “Anak kecil banyak cakap kau,” kata pria yang menendang Fudo tadi. Pria tersebut mengenakan jubah yang khas dikenakan kapten bajak laut. Dengan rantai melilit di lengan kanannya dan tangan kirinya dibalut besi baja. “Kakak!!” teriak Asako.

“Aku Basco ‘the Child Shredder’, anak kecil seharusnya menangis mendengar namaku. Aku adalah penjual anak yang terkenal di South Blue. Dan aku bangga karena aku bekerja sama dengan Sichibukai, Donquixote Doflamingo!” ucap pria itu.

Fudo meringis menahan sakit. “Huh, pria macam apa yang beraninya sama anak kecil? Sama cewek lagi!” ucap Fudo setengah berteriak ke arah Basco. “Kakak, apa yang kakak bicarakan?” ucap Asako ketakutan. Basco terlihat marah. Ditendangnya Fudo berkali-kali. “Anak kecil seperti kau tahu apa?” kata Basco.

Fudo yang sudah terpental jauh, kemudian mengambil sebatang kayu yang tergeletak di tanah. Dia kemudian berlari ke arah Basco. Basco tiba-tiba melepas lilitan rantai di lengan kanannya dan melemparnya ke arah Fudo. Seperti dikendalikan, rantai itu melilit Fudo dan mengikatnya kencang. Kemudian Basco menarik rantai tersebut hingga dekat, dan... Duakkk!! Fudo dipukulnya dengan tangan kirinya yang berbalut besi. Asako hanya bisa menutup mata melihat kejadian itu.

Basco memegangi leher Fudo hingga terangkat ke atas. “Huh, bocah yang menarik. Anak buahku! Bawakan ‘benda itu’ kemari! Aku ingin anak ini mencobanya.” teriak Basco ke salah satu anak buahnya. “Hah? Kapten serius? Bukankah ‘benda itu’ berharga milyaran berry?” jawab anak buahnya. “Aku ingin mencoba kekuatan sebenarnya ‘benda itu’. Apakah itu hanya mitos atau benar adanya. Biarkan anak ini yang mencobanya karena kita tentu tidak mau mengambil resiko dibenci oleh laut bukan? Hahahahaha!!” Basco tertawa lebar.

“Kapten, ini anak-anak dari desa ini!” kata seseorang yang datang bergerombol bersama teman-temannya sambil membawa anak-anak desa yang dikurung dalam jaring. “Uhh, apa yang kau...?” Fudo susah payah berkata-kata, karena dia masih di dalam genggaman Basco. “Huh, teman-temanmu akan kujual!” jawab Basco sambil tertawa kencang. Fudo ketakutan. Dia tahu kalau bajak laut ini tidak main-main. Lantas apa yang dilakukan penduduk desa? Apa mereka dibunuh?

“Kau tidak usah kuatir, desa ini telah kami bakar habis! Hahahahahaha! Mereka tidak akan kemari karena terlalu sibuk memadamkan api!” kata Basco. Dia lalu melempar Fudo ke tanah. Melihat ada kesempatan melawan, Fudo berusaha bergerak. Tapi berat, sekujur tubuhnya luka parah. “Kakak! Kakak tidak apa-apa?” Asako berteriak. “Berisik!” Basco menghajar Asako yang masih terikat dengan kencang. “Apa yang kau...? Argh!!” Fudo berusaha berbicara, tapi dia ditendang dengan kencang oleh Basco. Fudo tidak bisa bergerak.

“Apa yang kau lakukan pada anak-anak kami?” terlihat seorang penduduk desa berteriak dari kejauhan. Dia datang bersama seluruh penduduk desa yang lain. Ternyata penduduk desa membiarkan rumah mereka terbakar. Tentu saja, karena anak mereka lebih penting. “Huh, bisa apa kalian? Kalian mau datang berapa pun, tak akan bisa mengalahkanku!” kata Basco.

Suasana tiba-tiba hening sejenak. Dalam beberapa detik kemudian, seluruh penduduk desa telah terkapar karena cambukan rantai dan pukulan besi Basco. “Hahahahaha! Terlalu cepat 100 tahun untuk melawanku!” kata Basco dengan sombongnya.

“Kapten! Ini barangnya!” kata seorang anak buah Basco. Dia memberikan sesuatu yang berbentuk seperti buah anggur, tapi memiliki pola aneh di kulitnya. Terlihat seperti pola spiral. Fudo yang tadi terkapar, dilempar dan diikat rantai oleh Basco. Fudo tertangkap, lalu ditariknya rantai itu sehingga saat ini Fudo berada dalam cengkeraman Basco. “Hahahahaha! Bersenanglah, aku akan menganugerahimu kekuatan iblis laut! Kita lihat, apakah yang akan terjadi bila kau memakan buah ini! Hahahahaha!” Basco tertawa lebar. Fudo ketakutan, dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya.

This Post is created by Fudo~ All Post related to Japan's Entertainment Product

Artikel Chapter 002 - Basco ‘the Child Shredder’ ini dipublish oleh Fudo pada tanggal 12 Juni 2012. Jangan lupa tinggalkan komentar ya.. :D. Ada 0 komentar: di postingan Chapter 002 - Basco ‘the Child Shredder’
 

0 komentar:

Posting Komentar