Fudo Jishida By Mif Hoeda (OPFCI) |
Sesampainya
di rumah Asako, Fudo kebingungan. Kambing-kambingnya memang ada di
tempat biasa, tapi Asako sendiri sudah pergi entah ke mana. “Bukankah
tadi kita janji mau main bareng?” pikir Fudo.
“Nak
Fudo, Asako tadi pergi main ke pelabuhan. Katanya nak Fudo disuruh
nyusul ke sana,” kata ibu Asako pada Fudo. Fudo akhirnya mengambil
kambing-kambing itu dan beranjak pergi. Fudo berjalan santai hingga
terlihat seseorang berlari.
“Bajak
Laut datang!” teriak orang itu. Dia berlari ngos-ngosan dari pelabuhan.
“Bajak Laut Basco ‘the Child Shredder’ datang! Dia bajak laut yang
ditakuti di South Blue! Bajak laut dengan Bounty 27.000.000 Berry!”
orang itu berteriak sambil berlari ke arah kota.
Fudo
ketakutan. “Bukankah Asako tadi di pelabuhan?” gumam Fudo. “dan bajak
laut ini adalah ‘the Child Shredder’, sang penculik anak yang terkenal itu?” Fudo kemudian segera berlari menuju pelabuhan. Meninggalkan kambing-kembingnya di tempat dia berdiri tadi.
“Apa
yang kau lakukan nak? Di pelabuhan ada bajak laut!” kata seorang
penduduk desa pada Fudo yang tengah berlari. Tapi Fudo tak peduli, dia
lari dan terus lari.
_______________________
“Lantas bagaimana bi? Apa Asako selamat?” tanya Emi masih tak sabar.
“Hush, ceritanya kan belum selesai! Dengerin dulu dong,” ucap Ranko kesal melihat temannya yang tidak sabaran.
“Bajak
laut itu bener datang kemari bi? Apa yang terjadi waktu itu? Apa itu
penyebab desa ini mendirikan satuan keamanan 7 tahun lalu?” Emi makin
memberondong dengan pertanyaan. Ibu yang bercerita hanya tersenyum
melihat dua gadis muda itu.
“7
tahun lalu, Marine mendirikan cabangnya di sini. Itu markas yang
ditempati Fudo sebelum dipromosikan. Kalau yang satuan keamanan itu,
hanya untuk sementara, dan itu 9 tahun lalu. Tepat setahun setelah
insiden itu terjadi.” Jawab ibu itu tersenyum.
Kemudian, ibu itu melanjutkan ceritanya....
_______________________
Sesampainya
di pelabuhan, Fudo melihat sosok yang mengerikan. Seorang dengan tali
tambang yang dililit di pinggang dan rambut acak-acakan serta kaos
garis-garis, sedang mengikat gadis kecil di sebuah pohon.
“Eng? Kapten! Di sini ada anak kecil lain!” kata pria itu setelah menangkap keberadaan Fudo.
“APA
YANG KAU LAKUKAN PADA ADIKKU????” teriak Fudo pada pria itu setelah
tahu bahwa yang diikat itu adiknya. Fudo terlihat sangat marah.
Duakk!!
Tiba-tiba seseorang menendang Fudo dari belakang. Fudo terlempar hingga
membentur pohon tidak jauh dari tempat Asako “Anak kecil banyak cakap
kau,” kata pria yang menendang Fudo tadi. Pria tersebut mengenakan jubah
yang khas dikenakan kapten bajak laut. Dengan rantai melilit di lengan
kanannya dan tangan kirinya dibalut besi baja. “Kakak!!” teriak Asako.
“Aku
Basco ‘the Child Shredder’, anak kecil seharusnya menangis mendengar
namaku. Aku adalah penjual anak yang terkenal di South Blue. Dan aku
bangga karena aku bekerja sama dengan Sichibukai, Donquixote
Doflamingo!” ucap pria itu.
Fudo
meringis menahan sakit. “Huh, pria macam apa yang beraninya sama anak
kecil? Sama cewek lagi!” ucap Fudo setengah berteriak ke arah Basco.
“Kakak, apa yang kakak bicarakan?” ucap Asako ketakutan. Basco terlihat
marah. Ditendangnya Fudo berkali-kali. “Anak kecil seperti kau tahu
apa?” kata Basco.
Fudo
yang sudah terpental jauh, kemudian mengambil sebatang kayu yang
tergeletak di tanah. Dia kemudian berlari ke arah Basco. Basco tiba-tiba
melepas lilitan rantai di lengan kanannya dan melemparnya ke arah Fudo.
Seperti dikendalikan, rantai itu melilit Fudo dan mengikatnya kencang.
Kemudian Basco menarik rantai tersebut hingga dekat, dan... Duakkk!!
Fudo dipukulnya dengan tangan kirinya yang berbalut besi. Asako hanya
bisa menutup mata melihat kejadian itu.
Basco
memegangi leher Fudo hingga terangkat ke atas. “Huh, bocah yang
menarik. Anak buahku! Bawakan ‘benda itu’ kemari! Aku ingin anak ini
mencobanya.” teriak Basco ke salah satu anak buahnya. “Hah? Kapten
serius? Bukankah ‘benda itu’ berharga milyaran berry?” jawab anak
buahnya. “Aku ingin mencoba kekuatan sebenarnya ‘benda itu’. Apakah itu
hanya mitos atau benar adanya. Biarkan anak ini yang mencobanya karena
kita tentu tidak mau mengambil resiko dibenci oleh laut bukan?
Hahahahaha!!” Basco tertawa lebar.
“Kapten,
ini anak-anak dari desa ini!” kata seseorang yang datang bergerombol
bersama teman-temannya sambil membawa anak-anak desa yang dikurung dalam
jaring. “Uhh, apa yang kau...?” Fudo susah payah berkata-kata, karena
dia masih di dalam genggaman Basco. “Huh, teman-temanmu akan kujual!”
jawab Basco sambil tertawa kencang. Fudo ketakutan. Dia tahu kalau bajak
laut ini tidak main-main. Lantas apa yang dilakukan penduduk desa? Apa
mereka dibunuh?
“Kau
tidak usah kuatir, desa ini telah kami bakar habis! Hahahahahaha!
Mereka tidak akan kemari karena terlalu sibuk memadamkan api!” kata
Basco. Dia lalu melempar Fudo ke tanah. Melihat ada kesempatan melawan,
Fudo berusaha bergerak. Tapi berat, sekujur tubuhnya luka parah. “Kakak!
Kakak tidak apa-apa?” Asako berteriak. “Berisik!” Basco menghajar Asako
yang masih terikat dengan kencang. “Apa yang kau...? Argh!!” Fudo
berusaha berbicara, tapi dia ditendang dengan kencang oleh Basco. Fudo
tidak bisa bergerak.
“Apa
yang kau lakukan pada anak-anak kami?” terlihat seorang penduduk desa
berteriak dari kejauhan. Dia datang bersama seluruh penduduk desa yang
lain. Ternyata penduduk desa membiarkan rumah mereka terbakar. Tentu
saja, karena anak mereka lebih penting. “Huh, bisa apa kalian? Kalian
mau datang berapa pun, tak akan bisa mengalahkanku!” kata Basco.
Suasana
tiba-tiba hening sejenak. Dalam beberapa detik kemudian, seluruh
penduduk desa telah terkapar karena cambukan rantai dan pukulan besi
Basco. “Hahahahaha! Terlalu cepat 100 tahun untuk melawanku!” kata Basco
dengan sombongnya.
“Kapten!
Ini barangnya!” kata seorang anak buah Basco. Dia memberikan sesuatu
yang berbentuk seperti buah anggur, tapi memiliki pola aneh di kulitnya.
Terlihat seperti pola spiral. Fudo
yang tadi terkapar, dilempar dan diikat rantai oleh Basco. Fudo
tertangkap, lalu ditariknya rantai itu sehingga saat ini Fudo berada
dalam cengkeraman Basco. “Hahahahaha! Bersenanglah, aku akan
menganugerahimu kekuatan iblis laut! Kita lihat, apakah yang akan
terjadi bila kau memakan buah ini! Hahahahaha!” Basco tertawa lebar.
Fudo ketakutan, dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya.
0 komentar:
Posting Komentar